Pembangunan di bidan gperumahan dan pemukiman dari tahun ke tahun belum mampu memenuhi kebutuhan rumah yang terus bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah rumah tangga sebagai akibat pertumbuhan penduduk alami (natural population growth) dan kebutuhan perbaikan kualitas rumah yang tidak memenuhi persyaratan sehat. Dilain pihak keterbatasan sarana dan prasarana perumahan telah menimbulkan berbagai akses seperti permukiman kumuh (slum area). Permasalahan dalam evaluasi bagaimana pemenuhan hak atas perumahan yang layak bagi masyarakat miskin kota dan kendala-kendalanya. Metode evaluasi ini menggunakan metode kualitatif dengan data sekunder dan data primer diperoleh secara langsung dan tidak langsung dari informan dengan menggunakan wawancara berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah yang akan dievaluasi dengan pendekatan indicator hak asasi manusia (struktur, proses dan hasil), dikumpulkan dengan menggunakan Teknik purposive sampling dimana informan yang dipilih dianggap benar-benar mengetahui atau berkaitan langsung dengan pemenuhan hak atas perumahan yang layak bagi masyarakat miskin kota. Hasil evaluasi dan pembahasan yang menggunakan indikator hak asasi manusia (struktur, proses, hasil), dan General Comment Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya pada pemenuhan prinsip-prinsip seperti affordability,habitability, accessibility, lokasi (location) dan culturally adequate. Indicator Struktur: sebagai pencerminan ratifikasi dan adopsi instrument hokum dan keberadaan mekanisme institusional dasar yang dianggap perlu untuk memfasilitasi perwujudan hak asasi manusia dalam peraturan-peraturan, kebijakan-kebijakan dan program-program yang dikeluarkan oleh pemerintah (pemerintah pusat dan pemerintah daerah) dalam pemenuhan ha katas tempat tinggal yang layak adalah merupakan hak asasi dari semua orang yang harus dilindungi dan dipenuhi. Indikator Proses: sebagai semua langkah dimana termasuk program-program publik dan intervensi-intervensi khusus terhadap standar HAM sudah mulai diwujudkan walaupun masih pelaksanaan sepenuhnya secara bertahap, seperti jaminan kepemilikan berupa sertifikat kepemilikan, membangun rumah susun sewa sederhana. Indicator hasil sebagai cerminan dari perwujudan hak dalam membangun rumah yang layak untuk masyarakat miskin seperti ketersediaan pelayanan, bahan fasilitas dan infrastruktur, keterjangkauan, layak huni, aksesibilitas, lokasi dan layak secara budaya yang diwujudkan dalam pembangunan-pembangunan rumah sewa susun sederhana (Rusunawa) yang diperuntukkan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Kata kuncu: pemenuhan hak, perumahan yang layak, masyarakat miskin kota.